I.
TUJUAN
PERCOBAAN
1.
Mengenal sifat-sifat unsur dan ion-ionnya dalam
larutan melalui pengamatan
2.
Melakukan analisis kation dalam suatu cuplikan
melalui penentuan golongan dan tes khusus (specific test)
II.
ALAT
DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
Alat yang digunakan :
·
Tabung reaksi dan rak
20/1
·
Pipet tetes
8
·
Kawan
Ni-Cr
1
·
Bunsen, Kaki tiga, kasa
1
·
Gelas kimia 500
ml
1
·
Kaca arloji
8
·
Labu ukur 100 ml
1
·
Pengaduk
1
·
Spatula 1
·
Botol
aquadest
4
·
Pipet ukur 5 ml,10ml 4/
4
·
Bola karet
4
·
Masker 8
·
Sarung tangan
8
·
kaca kobalt
1
Bahan yang digunakan :
v Reagen
-
Tioasetamida
- Ba(NO3)2
0,1 M
- (NH4)2CO3 dalam
NH3 1 M - K4Fe(CN)6 0,5 M
- NH4Cl 2 M
- K3(CN)6
0,5 M
- HCl 6 M
- NaBiO3 padat
- HNO3 1 M
- Dimetil glioksin 1 %
dalam etanol
- NaOH 2 M
- KCNS padat
- NaOH 6 M
- NaSO3 1 M
dan padat
- H2SO4 6 M
- KHSO4
padat
- HNO3 1 M
- Na3(CO (NO2))6
padat
- Larutan morin
v Cuplikan
- AgNO3 0,1 M (Ag+) - Na2S
0,1 M (S-)
- BaCl2 0,1 M (Ba+)
- KSCN 0,1 M (K+/SCN-)
- CuSO4 (Cu2+)
- MnSO4 0,1 M (Mn2+
/ SO42-)
- CaCl2 0,1 M (Ca2+)
- SNCl2 0,1 M (Sn2+)
- MnSO4 0,1 M (Mn2+)
- (NH4)2 C2O4
(NH4+ / C2O42-)
- CoCl2 0,1 M (Co2+)
- NiSO4 0,1 M (Ni2+)
- Al2(SO4)3 0,1 M
(Al3+)
- FeCl3 0,1 M (Fe2+)
- Hg(NO3) 0,1 M (Hg2+)
- KNO2 0,1 M (NO2-)
- CH3COONa ( Na+/CH3COO-)
- Kl 0,1 M (K+/I-)
- CH3COOPb 0,1 M (Pb2+ /CH3COO-)
- CrCl3
0,1 M (Cr3+)
- KBr 0,1 M (K+ / Br-)
- NaSO3 0,1
M (SO3-)
- Mg(CH3COO)2 0,1 M (Mg2+
/ CH3COO-)
III. DASAR TEORI
Analisis kualitatif merupakan analisis yang
dilakukan untuk mengetahui unsur apa yang terdapat dalam suatu sampel. Analisis
kualitatif untuk zat anorganik terdiri dari dua jenis yaitu:
1. Analisi Anion
2. Analisis Kation
Pada analisis kation, kation yang dipelajari adalah
sebagai berikut : NH4+, Na+, Ca2+,
Ba2+, Mg2+, Hg2+, Pb2+, Cu2+,
Sn2+, Fe2+, Fe3+, Co2+, Mn2+,
Ni2+, Al3+, K+, Ag2+, dan
sebagainya.
Tahapan
analisis kualitatif yang dilakukan adalah sebagai berikut:
A. Analisis Pendahuluan
Pada cuplikan dilakukan “pemeriksaan pendahuluan”
yaitu pengamatan sifat fisika, bau, warna, dan bentuk kristal serta test
kelarutan dalam air.
B. Test Nyala
Untuk menganalisis suatu kation dalam cuplikan,
dapat dilakukan test nyala. Beberapa logam mempunyai warna nya tertentu
bila dipanaskan dalam nyala bunsen dengan menggunakan kawat Ni-Cr.
Tabel
Warna Nyala Pada Unsur Logam
Logam –logam
|
Warna Nyala
|
Na
|
Kuning
|
K
|
Lembayung (kaca kobalt)
|
Li
|
Merah padam
|
Ca
|
Merah kuning
|
Sr
|
Kuning hijau
|
Cu + Logam Boraks
|
Hijau
|
Pb, As, Sb, Bi
|
Biru muda
|
C. Penentuan Golongan Kation
Untuk identifikasi kation secara sistematis, harus
dilakukan pemisahan golongan. Setelah itu baru dilakukan uji spesifik setiap
kation yang ada dalam golongan tersebut untukmengidentifikasi keberadaan
didalam cuplikan. Dalam analisa kation ini terdapat 5 golongan:
Golongan
I : Ag+, Pb2+, akan mengendap
sebagai garam kolr dalam kondisi asam
yang kuat.
Golongan
II : Pb2+,
Hg2+, Cu2+, dan Sn2+ akan mengendap sebagai
garam sulfida atau hidroksida dalam sedikit basa.
Golongan
III : Fe2+, Fe3+, Co2+, Mn2+,
Ni2+, Al3+ akan mengendap sebagai garam sulfida atau
hidroksida dalam sedikit basa.
Golongan
IV : Ca2+, Ba2+,
tetap berada dalam larutan setelah pemeriksaan kation golongan I, II, dan III.
Golongan
V : NH4+, Mg2+,
K+ dan Na+
Golongan 5 dapat dipisahkan langung dari
golongan 1-4. Karena gas H2S mempunyai bau yang tidak enak serta
berbahaya, maka digunakan tiosetamida sebagai pengganti. Reaksi tiosemida
dengan air bila dipanaskan akan menghasilkan H2S juga, tetapi berupa
larutan jenuh.
D.
Sistematika Pemisahan Kation
|
||||
![]() |
+
(NH4)2CO3
![]() |
Golongan 5
Terdapat kation dari

+ HCl 6M
![]() |

+ tiosetamida


|
||||
|
||||



+
tiosetamida
|
|
Golongan 3 Golongan
4
Gambar
1. Sistematika Pemisahan Golongan untuk Kation
E.
Analisis Kation dengan Reaksi Spesifik
Tes spesifik digunakan untuk mengetahui adanya
kation tertentu dalam suatu larutan.
a. Ag+
Ag+
+ Cl- à AgCl(s)
endapan putih
Ag+
+ OH- à AgOH(s)
endapan hitam
AgOH
+ 2 NH3 à Ag(NH3)2
(larutan) larut dalam amoniak berlebih
b. Pb2+
Pb2+
+ CrO42- à PbCr(4)(s) endapan putih
Pb2+
+ SO2- à PbSO4
endapan putih
Pb2+
+ OH- àPb(OH)(s)
endapan putih tidak larut dalam amoniak berlebih.
c. Hg2+
Hg2+
+ 2 OH- à Hg2O(s)
endapan kuning + H2O
Hg2+
+ 2 I- à HgI2
endapan merah
d. Cu2+
2 Cu2+
+ SO42- + 2 NH3 + 2 H2O à Cu(OH)2 . CuSO4
endapan + 2 NH4+
Cu2+
+ 2OH- à Cu(OH)2 endapan biru
Cu(OH)2
à Cuo
endapan hitam + H2O
e. Sn2+
Sn2+
+ Hg2Cl2 àHg2Cl2 endapan putih + Sn4+
+ 2Cl-
Jika
ditambah Sn berlebih :
Sn2+
+ Hg2Cl2 à 2 Hg endapan abu-abu +Sn4+ + 2 Cl-
f. Fe2+,
Fe2+
+ 2 OH- à Fe(OH)2
endapan putih
4 Fe(OH)2
+ H2O + O2 à4 Fe(OH)3 endapan cokelat merah
Fe2+
+ [Fe(CN)6]3- à Fe3+ + [Fe(CN)6]4-
4 Fe2+
+ 3 [Fe(CN)6]4- à [Fe4(CN)6]3
endapan biru turbull
g. Fe3+,
Fe + 3
SCN- à Fe(SCN)3
Fe3+
+ [Fe(CN)6]3- àFe [Fe(CN)6]3 endapan cokelat
h. Co2+,
Co2+
+ 4 SCN- à [CO(SCN)4]2-
endapan biru
i. Mn2+,
Mn2+
+ 5 NaBiO3 + 14 H+ à 2 MnO4 + 5 Bi3+ + 5 Na + 7 H2O
Menghasilkan
warna ungu dari permanganat.
j. Ni2+




























H
k. Al3+
Al3+
+ 3 COO- + 2 H2O à Al(OH)2 CH3COOH
endapan + 2CH3COOH
l.. Ca2+,
Ca2+
+ SO42- à CaSO4 endapan putih
Ca2+
+ CrO42- à tidak terbentuk endapan
m. Ba2+,
Ba2+
+ SO42- à BaSO4 endapan putih
Ba2+
+ CrO43- à BaCrO4 endapan kuning
n. NH4+,
NH4+
+ OH- à NH3
naik + H2O tidak bau, kertas lakmus merah berubah menjadi biru
o. Mg2+,
Mg2+
+ NH3 +HPO43- à Mg(NH4) PO4
endapan Kristal putih
p. K+
3 K+
+ [CO(NO2)6]3- à K3[CO(NO2)6]
endapan kuning
q. Na+
-Na+
+ Mg2+ + 3 UO22+ + 9 CH3COO-
à NaMg(UO2)3
(CH3COO)9 endapan kristalin kuning
-Tes
Nyala
IV. KESELAMATAN KERJA
Gunakan
peralatan keselamatan kerja seperti sarung tangan dan masker untuk zat-zat yang
korosif dan toksik.
V. LANGKAH KERJA
1.
Analisis
Pendahuluan
-Pengamatan
Fisik
Lakukan pengamatan fisik seperti, warna, bau, dan
bentuk kristal. Catat.
-Test
kelarutan
Ambil + 0,2 gr cuplikan dan tambahkan 2 ml air
determineral. Amati kelarutannya di dalam air dingin. Bila tidak melarut,
letakkan tabung reaksi di dalam gelas kimia yang berisi air mendidih. Amati dan
catat hasil pengamatan, yaitu warna dan pH larutan.
Bila cuplikan tidak larut dalam air dingin maupun
air panas, maka dilakukan tes kelarutan dengan asam-asam sebagai berikut :
1 ml H2SO4 6M
1 ml HCL 6M
1 ml HNO3 6M
-Test
Nyala
Meletakkan kira-kira 0,1 gr cuplikan yang tidak
diketahui pada kaca arloji dan tambahkan 3 tetes HCl 6 M. Terlebih dahulu
membersihkan kawat Ni-Cr dengan memijarkan pada nyala bunsen, kemudian celupkan
kawat tersebut dalam HCl yang mengandung cuplikan. Amati warna pijar
2.
Identifikasi Golongan Kation
Langkah 1
: Golongan 1-4,5
1 ml cuplikan + 1 ml(NH4)2CO3 .Bila mengendap
berarti kation yang mungkin dari golongan 1-4. Bila tidak mengendap berarti
golongan 5. Maka kerjakan langkah 6.
Langkah 2 : Golongan 1,2,4
1 ml larutan cuplikan + 3 tetes HCl 6 M. Bila ada
endapan kemungkinan adanya Ag+, Hg2+, Pb2+.
Bila tidak mengendap lanjutkan langkah 3.
Langkah 3 : Golongan 2,3-4
1 ml larutan cuplikan + tetes HCl 6 M dan 1
ml Tiosetamida 1 M (pH 1). Letakkan tabung reaksi selama 5 menit ke dalam gelas
kimia 250 ml yang berisi air mendidih. Sulfida yang mengedap dalam asam akan
sempurna. Bila endapan berwarna hitam maka kation yang mungkin Pb2+,
Mg2+, Cu2+, Bila endapan cokelat maka kation yang mungkin
Sn2+. Bila tidak mengendap lanjutkan langkah 4. Bila terdapat zat pengoksidasi
(Fe2+, CrO42-
), maka zat-zat tersebut bereaksi dengan H2S membentuk koloid
sulfur (kuning kerah).
Langkah 4 : Golongan 3,4
1 ml larutan cuplikan + 3 tetes NH4Cl
1 M dan 1 ½ ml NH3 6 M. Tambahkan 1 ml Tiosetamida 1 M. Kocok dan
didihkan selama +5 menit. Bila ada endapan Fe2+, Fe3+, Co2+,
Ni2+. Bila ada endapan hijau berarti adanya Cr3+. Bila
ada endapan merah berarti adanya Mn2+. Bila ada endapan putih
berarti adanya Al3+. Bila ada endapan lanjutkan langkah 5.
Langkah 5 : Golongan 4
Lakukan reaksi spesifik kation golongan 4
Langkah 6 : Tes Nyala
Periksalah kation golongan golongan 5 melalui tes
nyala. Seperti pereaksi, pengamatan dan kation yang mungkin.
3.
Reaksi
Spesifik Untuk Analisa Kation
Golongan
1
1.
Ag+
a.
1 ml larutan cuplikan + 5 tetes
HCl 2 M endapan putih

Endapan
larut bila ditambahkan 3/2 ml NH3 6 M dan larutan menjadi
bening.
b.
1 ml cuplikan + 2 tetes NH3
1 M endapan
coklat

Tambahkan ½ ml NH3 1 M, endapan larut dan larutan menjadi
bening.

a.
1 ml cuplikan + 4 tetes K2Cr2O4
0,1 M endapan
kuning

![]() |
b.
1 ml cuplikan + 2 tetes NH3
1 M endapan putih

tidak larut dalam NH3 berlebih.
Golongan
2
1.
Hg2+
a.

1 ml cuplikan + ½ tetes NH3
1 M endapan Kuning
Keruh


b.

1 ml cuplikan + 1 ml Kl 0,1
M endapan merah
keruh


2.
Cu2+

Tambahkan
amoniak berlebih (NH4OH 1 M ) menjadi larutan biru tua.
3.
Sn2+


Golongan
3
1.
Fe2+



2.
Fe3+
a.

1 ml cuplikan + 3 tetes KSCN 0,1
M Merah tua.


b.
1 ml cuplikan + 3 tetes K4Fe(CN)6
0,5 M biru berlin

3.
Co2+

Tambahkan
eter amil alkohd berubah menjadi biru
4.
Mn2+


5.
Ni2+

6.
Al3+
a.
1 ml cuplikan + 3 tetes CH3COOH
+ seujung spatula Natrium Asetat + 1 ml larutan morin fluoresence hijau

b.

1 ml cuplikan + 2 tetes NaOH 2 M endapan
putih seperti gelatin yang dapat larut dalam kelebihan NaOH


Golongan
4
1.
Ba2+

a.

1 ml larutan cuplikan + 5 tetes H2SO4
2 M endapan putih tidak larut dalam asam kuat



2.
Ca2+
a.

1 ml cuplikan + 5 tetes H2SO4
2 M endapan putih


b.
1 ml cuplikan + 5 tetes H2SO4
2 M tidak ada endapan

Golongan
5
1.
Na+
Jika ada
reaksi-reaksi untuk kation lain di dalam golongan 5 negatif dan warna nyala
positif (dalam waktu 1 menit), berati ada atom Na.
2.
K+ / Na+
Seujung
spatula Na2(CO(NO)2)6 + ½ ml air + 2 tetes CH3COOH
2 M maka terbentuk endapan kuning.
3.
Mg2+
1 ml
cuplikan + 4 tetes NH4Cl 1 M + NH4OH / NH3 2 M dan 1 ml Na2HPO4 0,1 M
makatimbul endapan putih.
4.
NH4+
1 sendok
spatula cuplikan + 1 ml NaOH 6 M panaskan gas Amonia akan dilepaskan dan dapat
diidentifikasikan dengan baunya.
VI. DATA PENGAMATAN
1.
Tes Fisik
![]()
Cuplikan
|
Warna
|
Bau
|
Bentuk
Kristal
|
Sampel
1
|
Biru
|
Tidak berbau
|
Butiran serbuk
|
Sampel
2
|
Putih
|
Tidak berbau
|
Serbuk
|
Sampel 3
|
Hijau
|
Tidak berbau
|
Butiran kristal
|
Sampel 4
|
Putih
|
Tidak berbau
|
Butiran kristal
|
2.
Tes Kelarutan
![]() |
Air
Dingin
|
Air
Mendidih
|
H2SO4
6 M
|
HCl
6M
|
HNO3 6M
|
Sampel 1
|
Larut
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Sampel 2
|
Larut
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Sampel
3
|
Larut
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Sampel
4
|
Larut
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3.
Tes Nyala
Cuplikan
|
Warna
|
Kemungkinan Logam
|
Sampel
1
|
Hijau
|
Cu + logam boraks
|
Sampel
2
|
Merah
|
Li dan Ca
|
Sampel
3
|
-
|
-
|
Sampel
4
|
Hijau pucat
|
Ba2+
|
4.
Identifikasi Golongan
Kation
a)
Sampel 1
Pereaksi
|
Pengamatan
|
Kation
Yang Mungkin
|
(NH4)2CO3
HCl 6M
HCl 6M
+ Tiosetamida
NH4CL+NH3
|
Mengendap
Tidak mengendap
Mengendap
-
|
1 - 4
2 - 4
2 ( Hg2+, Cu2+, Sn2+)
-
|
b) Sampel 2
Pereaksi
|
Pengamatan
|
Kation
Yang Mungkin
|
(NH4)2CO3
HCl 6M
HCl 6M
+ Tiosetamida
NH4CL+NH3
|
Mengendap
Tidak mengendap
Tidak mengendap
Tidak mengendap
|
1 - 4
2 - 4
3- 4
4 (Ca+, Ba2+)
|
c) Sampel 3
Pereaksi
|
Pengamatan
|
Kation
Yang Mungkin
|
(NH4)2CO3
HCl 6M
HCl 6M
+ Tiosetamida
NH4CL+NH3
|
Mengendap
Tidak mengendap
Tidak mengendap
Mengendap
|
1 - 4
2 - 4
3 - 4
3 (Fe2+, Fe3+, Co2+, Ni2+, Cr3+, Al3+)
|
d) sampel 4
Pereaksi
|
Pengamatan
|
Kation
Yang Mungkin
|
(NH4)2CO3
HCl 6M
HCl 6M
+ Tiosetamida
NH4CL+NH3
|
Mengendap
Tidak mengendap
Tidak mengendap
Tidak mengendap
|
1 - 4
2 - 4
3 - 4
4 (Ca+, Ba2+)
|
5. Tes Spesifik
a. Sampel 1
Dari penentuan golongan telah diketahui
bahwa sampel 1 berada pada golongan 2.
- Cu2+

Tambahkan
amoniak berlebih (NH4OH 1 M ) menjadi larutan biru tua.
Berdasarkan praktikum terbukti bahwa sampel 1 adalah Cu2+.
b. Sampel 2
Dari penentuan golongan telah diketahui bahwa
sampel 2 berada pada golongan 4.
Ca2+



Pada sampel 2 terbukti ketika cuplikan ditambahkan H2SO4 tidak menghasilkan endapan, maka dapat
disimpulkan bahwa sampel 2 adalah Ca2+.
c. Sampel 3
Dari penentuan golongan telah diketahui
bahwa sampel 3 berada pada golongan 3.
Ni2+

Pada sampel 3 terbukti
ketika cuplikan ditambahkan NH3 dan dimetilglioksin menghasilkan
warna merah, sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel 3 adalah Ni2+
d. Sampel 4
Dari penentuan golongan
telah diketahui bahwa sampel 4 berada pada golongan 4.




Pada sampel 4 terbukti
ketika cuplikan ditambahkan K2CrO4 cuplikan menjadi
berwarna kuning muda, sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel 4 adalah Ba2+
VII.
PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Apakah perbedaan antara analisis kualitaif dan
analisis kuantitatif?
Jawab :
- Analisis kualitatif adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui
unsur apa yang terdapat
pada suatu sampel.
- Analisis kuantitatif adalah analisis yang
dilakukan untuk mengetahui kadar unsur atau senyawa dalam suatu bahan.
2. Tuliskan sifat- sifat
fisik dan kimia dari cuplikan yang anda analisis!
Jawab :
- Cu2+
Sifat Fisik ( Sampel 1 ) : Berbau = Tidak Berbau
Berwarna = Putih
Bentuk
Kristal = Butiran Serbuk
Sifat Kimia ( Sampel 1 ) : - Larut dalam air
- Jika direaksikan
dengan ( NH4)2CO3 menghasilkan endapan
- Jika
direaksikan dengan HCl 6M tidak menghasilkan endapan
- Jika
direaksikan dengan HCl 6M + Tiosetamida menghasilkan endapan sehingga terdapat pada golongan 2
- C a2+ :
Sifat Fisik ( Sampel 2 ) : Berbau = Tidak Berbau
Berwarna = Putih
Bentuk
Kristal = Serbuk
Sifat Kimia ( Sampel 2 ) : - Larut dalam air
- Jika
direaksikan dengan ( NH4)2CO3 menghasilkan
endapan
- Jika
direaksikan dengan HCl 6M tidak menghasilkan endapan
- Jika
direaksikan dengan HCl 6M + Tiosetamida tidak ada endapan
- Jika
direaksikan dengan NH4Cl + NH3 tidak ada endapan sehingga termasuk golongan
4.
- Ni2+ :
Sifat Fisik ( Sampel 3 ) : Berbau = Tidak Berbau
Berwarna = Hijau
Bentuk
Kristal = Butiran Kristal
Sifat Kimia ( Sampel 3 ) : - Larut dalam air
- Jika
direaksikan dengan ( NH4)2CO3 menghasilkan
endapan
- Jika
direaksikan dengan HCl 6M tidak menghasilkan endapan
- Jika
direaksikan dengan HCl 6M + Tiosetamida menghasilkan tidak ada endapan
- Jika
direaksikan dengan NH4Cl + NH3 menghasilkan endapan sehingga termasuk golongan 3
- Ba2+ :
Sifat Fisik ( Sampel 1 ) : Berbau = Tidak Berbau
Berwarna = Putih
Bentuk
Kristal = Butiran Kristal
Sifat Kimia ( Sampel 1 ) : - Larut dalam air
- Jika
direaksikan dengan ( NH4)2CO3 menghasilkan
endapan
- Jika
direaksikan dengan HCl 6M tidak menghasilkan endapan
- Jika
direaksikan dengan HCl 6M + Tiosetamida menghasilkan tidak ada endapan
- Jika
direaksikan dengan NH4Cl + NH3 tidak ada endapan sehingga termasuk dalam
golongan 4.
3. Tuliskan reaksi Al3+, Cr3+,
Mn2+ dengan larutan natrium hidroksida, Apakah warna endapan yang
dihasilkan?
Jawab :
- 1 ml Al3+ +
2 tetes NaOH 2 M →putih seperti gelatin yang dapat larut dalam
kelebihan NaOH
- 1 ml Cr3+ + 2 tetes NaOH 2 M → ↓ putih
- 1 ml Mn2+ + seujung spatula natrium
bismutat + 5 tetes HNO3 → merah violet
VIII. ANALISIS PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan, maka dapat
dianlisis sebagai berikut:
· Sampel 1 Cu2+(golongan 2)
Memiliki sifat fisik berwarna biru, tidak berbau, dan
berbentuk butiran serbuk. Ketika sampel 1
di
tambahkan dengan air dingin ternyata dapat larut, itu berarti sampel 1
akan larut pula pada air panas dan asam. Setelah itu mengidentifikasi sample ini dengan cara
mereaksikanya menggunakan zat-zat yang sesuai pada prosedur
kerja,
sehingga diketahui bahwa sampel 1 adalah golongan 2 maka kation yang
mungkin adalah Hg2+, Cu2+, Sn2+. Setelah melakukan uji
spesifikasi analisa kation ternyata yang didapat adalah Cu2+.
· Sampel 2 Ca2+(golongan 4)
Memiliki sifat fisik berwarna putih, tidak berbau, dan berbentuk serbuk.
Ketika sampel 2
di
tambahkan dengan air dingin ternyata dapat larut, itu berarti sampel 2
akan larut pula pada air panas dan asam. Setelah itu mengidentifikasi sample ini dengan cara
mereaksikanya menggunakan zat-zat yang sesuai pada prosedur
kerja,
sehingga diketahui bahwa sampel 2 adalah golongan 4 maka kation yang
mungkin adalah Ca+,
Ba2+. Setelah melakukan uji spesifikasi analisa kation ternyata yang
didapat adalah Ca2+.
· Sampel 3 Ni 2+(golongan
3)
Memiliki sifat fisik berwarna hijau, tidak berbau, dan
berbentuk butiran kristal. Ketika sampel 3
di
tambahkan dengan air dingin ternyata dapat larut, itu berarti sampel 3
akan larut pula pada air panas dan asam. Setelah itu mengidentifikasi sample ini dengan cara
mereaksikanya menggunakan zat-zat yang sesuai pada prosedur
kerja,
sehingga diketahui bahwa sampel 3 adalah golongan 3 maka kation yang
mungkin adalah Fe2+, Fe3+, Co2+, Ni2+, Cr3+, Al3+. Setelah melakukan uji
spesifikasi analisa kation ternyata yang didapat adalah Ni2+
· Sampel 4 Ba2+(golongan
4)
Memiliki sifat fisik berwarna putih, tidak berbau, dan berbentuk butiran
kristal.
Sampel 4 ternyata dapat larut di dalam air dingin, itu berarti sampel 4
akan larut pula pada air panas dan asam. Setelah itu mengidentifikasi sample ini dengan cara
mereaksikanya menggunakan zat-zat yang sesuai pada prosedur
kerja,
sehingga diketahui bahwa sampel 4 adalah golongan 4 maka kation yang
mungkin adalah Ca2+ dan Ba2+. Setelah melakukan uji
spesifikasi analisa kation ternyata yang didapat adalah Ba2+.
IX.
KESIMPULAN
Setelah
dilakukan percobaan maka dapat disimpulkan bahwa :
·
Analisis kation
merupakan analisis kualitatif yang dilakukan untuk mengetahui unsur apa yang
terdapat pada suatu sampel.
·
Unsur kation dalam suatu cuplikan dapat di identifikasi melalui
tahap-tahap yaitu:
1) Pemeriksaan pendahuluan
ü
Pengamatan fisik
ü
Test kelarutan
ü
Test nyala
2) Pemeriksaan kation
secara sistematis ( penggolongan )
3) Pemeriksaan kation
dengan cara reaksi spesifik (test khusus)
·
Dapat mengetahui
sifat - sifat unsur dan mengetahui bahwa terdapat 5 golongan dalam pada
analisis kation
·
Kation yang di
dapat yaitu :
ü Sampel 1 : Cu2+
ü Sampel 2 : Ca2+
ü Sampel 3 : Ni2+
ü Sampel 4 : Ba2+
·
Faktor kesesuaian bahan yang digunakan,
pengadukan yang tepat, dan kestrelilan alat menjadi pengaruh dalan memperoleh
hasil pencampuran.
DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet Praktikum Kimia Terapan Politeknik
Negeri Sriwijaya.2014.Palembang
No comments:
Post a Comment