Sunday, December 28, 2014

Pembuatan larutan



PEMBUATAN LARUTAN

I.                   TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa mampu :
1.      Membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dari padatan dan cairan
2.      Membuat larutan dengan cara yang tepat dan benar
3.      Menggunakan peralatan dengan tepat dan benar

II.                DASAR TEORI
Unsur merupakan zat-zat yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana oleh reaksi kimia biasa. Senyawa merupakan zat yang terdiri dari dua atau lebih unsur dan untuk masing-masing senyawa individu selalu ada dalam proporsi massa yang sama.
Reaksi kimia biasanya berlangsung antara dua campuran zat, bukannya antara zat murni. Suatu tipe campuran yang paling sering dijumpai adalah larutan. Di alam, sebagian besar reaksi berlangsung dalam larutan air. Suatu larutan adalah campuran homogeny dari molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih. Larutan dapat berupa gas, cairan atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sejumlah kecil solute, relatif terhadap sejumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute.
Umumnya larutan terdiri dari zat terlarut (solut) dan zat pelarut (solven). Kuantitas relative suatu zat tertentu dalam suatu larutan disebut kosentrasi. Konsentrasi dari larutan dapat berupa:
% w/w       = persen berat/berat                 =
% w/v        = persen berat/volume             =
% v/v         = persen volume/volume         =
M               = molaritas                               =
N               = normalitas                             =
m               = molalitas                               =

Pembuatan larutan dengan berbagai konsentrasi dan pengenceran, Larutan adalah campuran serba sama antara komponen zat terlarut dan komponen pelarut. Hubungan kuantitatif  antara zat terlarut dengan pelarut dalam suatu larutan disebut konsentrasi atau kepekaan. Beberapa satuan konsentrasi yang umum antara lain :
a)      Persen
Persen adalah hubungan yang menyatakan banyaknya bagian zat terlarut dalam setiap seratus bagian larutan. Satuan persen terdiri atas beberapa macam yaitu : Persen berat per volume (V/V)
b)      Molar
Molar atau molaritas adalah sistem konsentrasi yang menyatakan banyaknya mol zat yang terkandung dalam satu liter larutan.
M = Mol/liter M = mmol/ml M = gr/Mr x 1000/ml
c)      Normal (N)
Normal atau normalitas adalah banyaknya eqivalen zat terlarut yang terkandung dalam setiap liter larutan.
N = grek/liter BE = BM/ev grek = gr/BE x 1/ltr
N = gr x ev/BM x vol
d)      Molal (m)
Molal atau molalitas adalah perbandingan antara jumlah zat terlarut dalam setiap kilogram pelarutnya.
m = mol zat terlarut/kg pelarut m = gr/BM x 1000/p
e)      Fraksi mol (X)
Fraksi mol merupakan perbandingan mol zat terlarut terhadap jumlah mol larutan.
X = mol zat terlarut/mol larutan X = n1/n1 + n2
f)       Part per million (ppm)
Parts per million (ppm) merupakan satuan konsentrasi yang sangat encer atau disebut juga bagian persejuta.
ppm = mol zat terlarut/106 mg air atau ppm = mol zat terlarut/liter larutan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu zat antara lain adalah tekanan dan suhu. Kelarutan zat padat dan cairan tidak terpengaruh oleh tekanan, sedangkan kelarutan gas-gas akan bertambah, apabila tekanan diperbesar.

Larutan dapat dibuat dari zat asalnya yaitu :
a.       Padatan
Jumlah zat terlarut (solut)yang dibutuhkan = M x V x BM
M    = molaritas larutan, mol/liter
V     = volume larutan, liter
BM  = berat molekul zat, gr/mol
Jika larutan yang akan dibuat dalam % w/v maka, jumlah zat yang dperlukan : %w/v  x  V
b.      Cairan
Jika larutan yang dibuat dari zat asalnya cairan,umumnya senyawa asam, basa, organic, maka volume zat yang dibutuhkan ditentukan dari persamaan :
V1 . M1 = V2 . M2 atau V1 . N1 = V2 . N2
Dimana :
 V1       = volume awal
M1        = molaritas awal
N1        = normaitas awal
V2        = volume akhir
M2        = molaritas akhir
N2        = normaitas akhir

Molaritas awal didapat dari :

Untuk % v/v :
M =

Untuk % w/v :
M =

III.             DAFTAR ALAT
v  Kaca arloji
v  Spatula
v  Pengaduk
v  Gelas kimia 100 mL, 250 mL
v  Labu takar 100 mL, 250 mL
v  Botol aquadest
v  Corong gelas
v  Bola karet
v  Pipet ukur
v  Pipet tetes
v  Masker, kacamata, sarung tangan


IV.              DAFTAR BAHAN
§  Bahan/zat petunjuk praktikum analisis kation-anion

V.                 GAMBAR ALAT : (TERLAMPIR)

VI.              KESELAMATAN KERJA
v  Untuk mengambil larutan zat pekat (misalnya asam dan basa kuat) menggunakan sarung tangan, masker, dan kaca mata
v  Sebelum larutan pekat dimasukkan ke dalam labu ukur, terlebih dahulu mengisi labu ukur dengan air aquadest
v  Melakukan pengeneran di lemari asam

VII.           LANGKAH KERJA
a.      Untuk zat asal padatan (pelarutan)
1.      Menghitung jumlah zat yang diperlukan
2.      Menimbang zat tersebut dengan menggunakan kaca arloji
3.      Memasukkan zat kedalam gelas kimia, menyemprot dan membilas zat yang tertinggal dengan air aquadest
4.      Mengaduk hingga semua zat terlarut kedalam air
5.      Memindahkan larutan kedalam labu ukur yang sudah dipasang corong
6.      Membilas zat yang tertinggal dengan air demineral
7.      Menambahkan air dengan hati-hati sampai tanda batas
8.      Menutup labu ukur dan mengocok sambil dibolak-balik sampai homogen
9.      Memindahkan ke dalam botol zat, memberi label identitas zat (nama zat/rumus kimia, konsentrasi, tanggal )

b.      Untuk zat asal cairan (pengenceran)
1.      Menghitung molaritas zat asal berdasarkan keterangan pada botol zat
2.      Menghitung volume zat yang dibutuhkan berdasarkan rumus pengenceran
3.      Mengisi air demineral 1/3 bagian ke dalam labu ukur yang akan digunakan sesuai dengan volumenya
4.      Mengambil zat tersebut dengan menggunakan pipet ukur
5.      Memasukkan ke dalam labu melalui dinding
6.      Menutup dan mengocok sambil di bolak balik sampai homogen
7.      Memasukkan ke dalam botol zat, memberi label.


VIII.       DATA HASIL PENGAMATAN

Zat yang digunakan
Sifat fisik dan kimia
Perubahan
Jumlah yang dibutuhkan
Konsentrasi larutan yang dibuat
Volume larutan yang dibuat


NH4Cl
Warna  : Putih
Bau      : Tidak
Bentuk : Padatan
BM      : 53,49
%         : -
Spgr    : -
Bening
Tidak
Cairan
53,49
-
-


5,35 gr


2 M


50 mL


HCl
Warna  : Bening
Bau : Menyengat
Bentuk : Cairan
BM      : 36,5
%         : 37 %
Spgr     : 1,18
Bening
Menyengat
Cairan
36,5
37 %
1,18


50 mL


6 M


100 mL


BaCl2 . 2H2O
Warna  : Putih
Bau      : Tidak
Bentuk : Padatan
BM       : 244,28
%          : -
Spgr      : -
Bening
Tidak
Cairan
244,28
-
-


1,22 gr


0,1 M


50 mL


CuSO4 . 5H2O
Warna  : Biru
Bau      : Tidak
Bentuk : Padatan
BM      : 249,68
%         : -
Spgr     : -
Biru muda
Tidak
Cairan
249,68
-
-


1,07 gr


0,1 M


50 mL


CaCl2 . 2H2O
Warna  : Putih
Bau      : Tidak
Bentuk : Padatan
BM       : 147,02
%          : -
Spgr      : -
Bening
Tidak
Cairan
147,02
-
-


0,74 gr


0,1 M


50 ml


MnSO4 . H2O
Warna   : Pink
Bau : Menyengat
Bentuk : Padatan
BM       : 169,02
%          : -
Spgr     : -
Bening
Tidak
Cairan
169,02
-
-


0,85 gr


0,1 M


50 mL


Mg[CH3COO]2 + 4H2O
Warna  : Putih
Bau      : Tidak
Bentuk : Padatan
BM      : 214,46
%         : -
Spgr    : -
Bening
Tidak
Cairan
214,46
-
-


1,07 gr


0,1 M


50 mL


Ba[NO3]2
Warna  : Putih
Bau      : Tidak
Bentuk : Padatan
BM       : 261,35
%          : -
Spgr      : -
Bening
Tidak
Cairan
261,35
-
-


1,31 gr


0,1 M


50 mL




IX.             PERHITUNGAN
1)      NH4Cl
Dik :    Mr = 53,49 gr/mol
V   = 50 mL = 0,05 L
M   = 2 M
Dit : gr = . . .?
Jawab : gr = M x V x Mr
     = 2 mol/L x 0,05 L x 53,49 gr/mol
     = 5,35 gr

2)      HCl
Dik :    Mr = 36,5 gr/mol
            V   = 100 mL = 0,1 L
            M2  = 6 M
            %   = 37
            ρ    = 1,18 gr/L
Dit : V1 = . . .?
Jawab :
            V1 x M1 = V2 . M2

3)      BaCl2 . 2H2O
Dik :    Mr = 244,28 gr/mol
V   = 50 mL = 0,05 L
M   = 0,1 M
Dit : gr = . . .?
Jawab : gr = M x V x Mr
                 = 0,1 mol/L x 0,05 L x 244,28 gr/mol
                 = 1,22 gr

4)      CuSO4 . 5H2O
Dik :    Mr = 249,68 gr/mol
V   = 50 mL = 0,05 L
M   = 0,1 M
Dit : gr = . . .?
Jawab : gr = M x V x Mr
                 = 0,1 mol/L x 0,05 L x 249,68 gr/mol
                 = 1,25 gr

5)      CaCl2 . 2H2O
Dik :    Mr = 147,02 gr/mol
V   = 50 mL = 0,05 L
M   = 0,1 M
Dit : gr = . . .?
Jawab : gr = M x V x Mr
                 = 0,1 mol/L x 0,05 L x 147,02 gr/mol
                 = 0,74 gr

6)      MnSO4 . H2O
Dik :    Mr = 169,02 gr/mol
V   = 50 mL = 0,05 L
M   = 0,1 M
Dit : gr = . . .?
Jawab : gr = M x V x Mr
                 = 0,1 mol/L x 0,05 L x 169,02 gr/mol
                 = 0,85 gr

7)      Mg[CH3COO]2 + 4H2O
Dik :    Mr = 214,46 gr/mol
            V   = 50 mL = 0,05 L
            M   =0,1 M
Dit : gr = . . .?
Jawab : gr = M x V x Mr
                 = 0,1 mol/L x 0,05 L x 214,46 gr/mol
                 = 1,07 gr

8)      Ba[NO3]2
Dik :    Mr = 261,35 gr/mol
V   = 50 mL = 0,05 L
M   = 0,1 M
Dit : gr = . . .?
Jawab : gr = M x V x Mr
                 = 0,1 mol/L x 0,05 L x 261,35 gr/mol
                 = 1,31 gr
X.                 PERTANYAAN
1.      Tuliskan 4 nama zat dan rumus kimianya dari zat asalnya padatan dan cairan, serta sifat fisik dan kimianya !
Jawab :


a)      Ammonium Clorida
(NH4 Cl)
Warna        = Putih
Bau            = Tidak berbau
Bentuk       =  Padatan
BM                        = 53,49
%               = -
Spgr           = -
b)      Bariumnitrat (Ba[NO3]2 )
Warna        = Putih
Bau                        = Tidak berbau
Bentuk       = padatan
BM                        = 261,35
%               = -
Spgr           = -
c)      Kaliumklorida (CaCl2.2H2O)
Warna        = Putih
Bau                        = Tidak berbau
Bentuk       = padatan
BM                        = 147,02
%               = -
Spgr           = -
d)      Asam Clorida (HCl)
Warna       =  Bening
Bau           =  Menyengat
Bentuk      = Cairan
BM            = 36,5
%             = 37 %


2.      Hitung molaritas larutan yang mengandung 10 gram NaCl (BM = 58,44) dalam 200 ml larutan !
Jawab :
Diketahui :       Massa NaCl     = 10 gr
                        BM NaCl         = 58,44 gr/mol
                        Vol. larutan      = 200 ml = 0,2 L
Ditanya    :       Molaritas = . . . ?
Jawab       :
Massa  =  M x V x BM
M         =           
            =
            = 0,85

3.      Hitung molaritas HCl pekat jika diketahui densitasnya 1,18 g/ml dan % HCl 36 !
Jawab :
Diketahui :  
% HCl = 36
BM HCl = 36,5
Ditanya :       Molaritas ?
Jawab    :
     =
     = 11,63










XI.              ANALISIS PERCOBAAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, untuk membuat larutan diperlukan ketelitian dan kecermatan agar dalam perhitungan dan pelaksanaan dapat terlaksana dengan tepat dan benar. Larutan disini merupakan campuran yang homogeny dari molekul, atom maupun ion dari dua zat atau lebih.
Untuk membuat larutan diperlukan suatu zat yang nantinya akan dilakuratkan kedalam air sebagai solvent (pelarut), air ini dapat disebut sebagai aquadest. Sedangkan yang terlarut disebut segai solute.
Adapun perbandingan dalam pembuatan larutan tergantung dengan jumlah volume dan berat suatu zat yang akan dibuat dan juga konsentrasi suatu zat yang dibuat tersebut. Dalam pengukuran pembuatan larutan terlebih dahulu dihitung berapa gram zat yang diperlukan dalam pembuatan larutan. Dalam perhitungan gram, harus diketahui dahulu persenan zat, density dan berat molekul zat tersebut, ini untuk menghitung larutan dengan zat asalnya adlah cairan atau dengan kata lain dapat di buat persamaan sebagai berikut.  

Sedangkan untuk menghitung larutan dengan zat asalnya adalah padatan, maka harus diketahui molaritas larutan, volume dan berat molekul atau persamanny ialah

Massa = M x V x BM

Dalam percobaan ini juga diperlukan pengetahuan pengamat dan pelaksana percobaan, mulai dari nama alat, fungsi atau kegunaan alat, serta cara penggunaan alat tersebut.Adapun dalam langkah-langkah percobaan atau pratikum haruslah dilakukan secara berurut dan benar untuk meminimalisir kesalahan. Dalam pengambilan cairan pekat haruslah menggunakan peralatan safety dan pengambilan zat ditempat zat tersebut di simpan.









XII.           KESIMPULAN


Berdasarkan pengamatan dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut :
1)      Pengetahuan terhadap alat, fungsi alat serta kegunaan dan juga cara penggunaan alat sangat penting
2)      Perhitungan dilakukan dengan mencari dahulu data yang harus ada untuk mempermudah perhitungan
3)      Keyakinan akan yang dilakukan   sangatlah penting agar tidak terjadi kesalahan aperti pecahnya alat atau menjatuhkan alat. Yaitu menenangkan diri agar tidak gugup dan memperhatikan penjelasan instruktur praktikum
4)       Persamaan yang dapat digunakan dalam perhitungan pada percobaan pembuatan larutan yang zat asalnya padatan dan cairan berbeda
Padatan :

Cairan :                                    Massa = M x V x BM

5)      Suatu zat baik padatan maupun cairan perubahannya tidak selalu sama, dapat dari putih ke bening atau berwarna ke bening.


















DAFTAR PUSTAKA


Jobsheet Praktikum Fisika Terapan. 2014-2015. Pembuatan Larutan. Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya.


No comments:

Post a Comment