Wednesday, December 31, 2014

energi biomasa



Teknologi Pemanfaatan Energi Biomassa


Kayu bakar, ranting, dan limbah pertanian atau perkebunan, bahkan limbah rumah tangga, kota dan industri merupakan potensi yang sangat besar sebagai sumber energi biomassa di Indonesia. Sumber energi tersebut sangat berpotensi untuk pembangkit tenaga listrik, baik melalui proses konversi energi secara langsung maupun konversi energi antara.

Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintesis sehingga biomassa juga memiliki sebutan yang diberikan untuk material yang tersisa dari tanama atau hewan seperti kayu dari hutan, material sisa pertanian serta limbah organik manusia dan hewan. Energi yang terkandung dalam biomassa berasal dari matahari. Melalui fotosintesis, karbondioksida di udara di transformasi menjadi molekul karbon lain (misalnya gula dan selulosa) dalam tumbuhan. Energy kima yang tersimpan dalam tanaman dan hewan (akibat memakan tumbuhan dan hewan lagi) atau dalam kotorannya dikenal dengan nama bio-energi. Sehingga energi yang terdapat dalam biomassa termasuk kelas energi terbarukan.
Adapun jenis sumber energi biomassa yaitu kayu yang berasal dari hutan, limbah hutan berupa bagian pohon/tumbuhan sisa hasil pemanenan hutan, limbah perkebunan seperti pelepah, limbah pertanian seperti kulit padi, limbah peternakan seperti kotoran sapi, limbah pabrik kertas yang dimana bahan baku pembuatan kertas itu sendiri adalah kayu, limbah saluran pembuangan, limbah dapur seperti sisa bahan masakan, gula dan biji-bijian yang ditanam untuk membuat alcohol yang direncanakan untuk digunakan sebagai bahan bakar seperti pembuatan etanol dari biji durian, gula dan biji-bijian yang ditanam untuk produksi biodiesel seperti biji jarak atau alpukat.
Semua Jenis biomassa memiliki kandungan energi yang berbeda-beda. Beberapa diantanya adalah kayu hijau yang memiliki kandungan energi 8 MJ/kg yang setara dengan 2,22 kwh (kilowatt hour), Materil yang dikeringkan menggunakan oven 20 MJ/kg setara dengan 5,56 kwh (kilowatt hour), gas metan 55 MJ/kg setara dengan 15,277 kwh (kilowatt hour).
Beberapa teknologi konversi yang dilakukan untuk mengubah biomassa menjadi energi, antara lain:
 Densifikasi
 Densifikasi adalah teknik konversi biomassa menjadi pellet atau briket. Briket atau pellet akan memudahkan dalam penanganan biomassa. Tujuannya agar meningkatkan densitas (kerapatan) dan memudahkan penyimpanan dan pengangkutan. Proses ini dapat menaikkan nilai kalori per unit volume, mudah disimpan dan diangkut, mempunyai ukuran, dan kualitas yang seragam.
Karbonisasi
Karbonisasi merupakan suatu proses untuk mengkonversi bahan organik menjadi arang. Pada proses karbonisasi akan melepaskan zat yang mudah terbakar seperti CO, CH4, H2, formaldehid, methana, formik dan acetil acid serta zat yang tidak terbakar seperti seperti CO2, H2O dan tar cair. Gas-gas yang dilepaskan pada proses ini mempunyai nilai kalor yang tinggi dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan kalor pada proses karbonisasi.
 Pirolisis
Pirolisis atau bisa disebut thermolisis adalah proses dekomposisi (penguraian) kimia dengan menggunakan pemanasan tanpa kehadiran oksigen. Proses ini sebenarnya bagian dari proses karbonisasi yaitu proses untuk memperoleh karbon atau arang, tetapi sebagian menyebut pada proses pirolisis merupakan high temperature carbonization (HTC) yaitu lebihdari 500 derajat C. Proses pirolisis menghasilkan produk berupa bahan bakar padat yaitu karbon, cairan berupa campuran tar dan beberapa zat lainnya. Produk lain adalah gas berupa karbon dioksida (CO2), metana (CH4) dan beberapa gas yang memiliki kandungan kecil. Terdapat beberapa cara memanfaatkan energy yang tersimpan dalam biomassa melalui pirolisis. Pembakaran langsung adalah cara yang paling tua digunakan. Biomassa yang dibakar dapat langsung menghasilkan panas tetapi cara ini hanya mempunyai efisiensi sebesar 10 %. Cara lain adalah dengan mengubah biomassa menjadi cairan. Cara inidigunakan karena keuntungannya berupa kemudahan penyimpanan, pengangkutan, serta pembakaran. Cairan yang dihasilkan dari pengolahan biomassa dapat berupa crude bio-oil
Anaerobic digestion
Proses anaerobic digestion yaitu proses dengan melibatkan mikroorganisme tanpa kehadiran oksigen dalam suatu digester. Proses ini menghasilkan gas produk berupa metana (CH4) dan karbondioksida (CO2) serta beberapa gas yang jumlahnya kecil, seperti H2, N2, dan H2S.
Kesimpulannya,  Pemanfaatan energy biomasssa dapat dilakukan dengan cara direct combustion atau pembakaran langsung dalam bentuk pemanfaatan panas, konversi menjadi bahan bakar cair, dan Pemanfaatan Gas biomassa

Tuesday, December 30, 2014

SEO friendly

Cara mengedit blogspot/blogger template agar SEO Friendly

Cara mengedit Blogspot agar SEO Friendly - Sepertinya juragan lagi tergila-gila buat belajar tentang SEO. Jadi kali ini postingnya juga masih tentang Tips SEO ( Search engine optimization ) * bener gak yah tulisannya hhe * . Postingan kali adalah kumpulan dari semua cara yang juragan ketahui tentang men-SEO-kan template blogger / blogspot kita. Jadi kalo ada yang kurang silahkan sobat-sobat blogger tambahkan ilmu yang sobat miliki melalui kolom komentar. Tutorial step by step mengedit template blogger / blogspot agar SEO Friendly ini adalah hanya salah satu cara untuk meningkatkan SERP ( apa itu SERP dapat sobat baca disini ). Nah dari pada sobat ketiduran ngedengerin ocehannya juragan yang gak jelas, lebih baik kita langsung membahas step by step Complete SEO Guide untuk blogger templates :

1. Page Title
Biasanya format page title dari blogger kan seperti ini : JUDUL BLOG : JUDUL POSTING, nah agar blog kita lebih disukai oleh google sehingga ujung-ujungnya blog kita jadi rame, kita harus merubah format page title standart itu menjadi seperti ini : JUDUL POSTING | JUDUL BLOG. Caranya cari kode berikut di EDIT HTML ( cara mudahnya di Mozilla tekan ctrl +f lalu copy paste kode dibawah ini):


<title><data:blog.pageTitle/></title>

Kalo udah dapet kodenya hapus n ganti dengan kode berikut ini :

<b:if cond='data:blog.pageType == "item"'>
<title><data:blog.pageName/> | <data:blog.title/></title>
<b:else/>
<title><data:blog.pageTitle/></title>
</b:if>

Atau sobat juga bisa tambahin beberapa kata kunci ( keyword ) :

<b:if cond='data:blog.pageType == "item"'>
<title><data:blog.pageName/> | <data:blog.title/></title>
<b:else/>
<title><data:blog.pageTitle/> | Kata kunci sobat | Kata kunci sobat </title>
</b:if>

Ganti kode "kata kunci" dengan keyword yang sobat incar. Setelah semua selesai jangan lupa di save template

2. Meta keyword dan deskripsi
Suatu mesin pencari seperti google sangat menyukai sebuah website / blog yang jelas tema dan isi content-nya. Jadi , sobat harus nambahin suatu tag yang namanya meta tag. Caranya adalah dengan menambahkan kode berikut ini sebelum kode <b:skin><![CDATA[/*

<b:if cond='data:blog.url == data:blog.homepageUrl'>
<meta name="description" content="Deskripsi Blog anda" />
<meta name="keywords" content="Kata kunci , kata kunci, kata kunci, kata kunci , kata kunci" />
</b:if>

Lalu ? ya di save aja

3. memasang Breadcrumbs.
Breadcrumbs adalah menu navigasi yang ada diatas sebuah posting atau artikel. Contohnya bisa dilihat diblog-nya juragan ini. Cara pasangnya juga sudah banyak dibahas di blog-blog guru blogging. Silahkan sobat cari di google dengan kata kunci “ cara membuat menu breadcrumbs”.

4. memasang Related Post.
Related post sangat bagus untuk SEO maupun buat pengunjung. Jadi pasang related post di blog sobat. Caranya sudah banyak dibahas di blog-blog para guru blogging. Silahkan sobat cari di google dengan kata kunci “ cara membuat related post di blogger”.

5. Mematikan setting archive ( arsip )
Lho ? buat apa juragan ? begini nih, seperti yang juragan bilang tadikan kalo google sangat membenci dengan yang namanya duplicate content. Jadi ketika kita mengaktifkan opsi arsip, misalnya kejadiannya seperti ini :
sobat membuat sebuah blog di blogger.com. lalu membuat 3 posting, 1 buah setiap hari. Maka di halaman utama atau homepage sobat akan ada 3 posting dan sebuah link arsip seperti ini, http://BLOGSOBAT.blogspot.com/2007_03_01_archive.html, pada halaman arsip tersebut akan memunculkan 3 posting yang sama dengan yang di munculkan oleh homepage.
Intinya, 2 buah link yang menuju 2 halaman yang berbeda tapi memiliki isi konten yang sama. Bagi search engine apa lagi google ini adalah masalah serius. Oleh karena itu kita sebaiknya me-non-aktifkan opsi arsip, caranya : setelah login klik tab setting >> Archiving >> pada bagian Archiving frequency ubah menjadi no archive. >> selesai simpan setting.

Atau jika tidak ingin menonaktifkan fungsi arsip, silahkan letakkan kode berikut dibawah kode <head> :

<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;archive&quot;'><meta content='noindex' name='robots'/></b:if>

6. Menambahkan kode ‘rel=canonical’
Gunanya kita menambahkan ‘rel=canonical’ adalah untuk menghindari konten ganda, karena seperti para master of SEO bilang bahwa google sangat tidak dapat mentolerir sebuah duplicate content ( *jadi buat yang kerjanya Cuma bisa copas hati-hati nih sebelum didepak dari gugel..xixixi*). Cara nya di edit html tambahkan kode berikut setelah kode <head>

<link expr:href='data:blog.url' rel='canonical' />

Save template dan selesai

7. Tag Heading
Google sangat menyukai sebuah tulisan atau judul dengan tag H1. Oleh karena itu ubahlah ukuran judul posting sobat dengan tag H1. Caranya cari kode berikut :

<b:if cond='data:post.title'>
<h3 class='post-title entry-title'>
<b:if cond='data:post.link'>
<a expr:href='data:post.link'><data:post.title/></a>
<b:else/>
<b:if cond='data:post.url'>
<a expr:href='data:post.url'><data:post.title/></a>
<b:else/>
<data:post.title/>
</b:if>
</b:if>
</h3>
</b:if>

Kode yang dicetak tebal(warna orange) dihapus dan ubah dari h3(atau pada beberapa template menggunakan h2) menjadi h1. Setelah itu tambahkan kode berikut sebelum kode ]]></b:skin>

h1.post-title, .post h1 #Blog1 h1, #Blog2 h1 { font-size:1.5em; }

Nah, jadi Cuma segitu yang juragan tau tentang bagaimana men-edit blogger template kita biar jadi lebih SEO Friendly. Silahkan dicoba , oia ampir lupa, lebih bagus lagi jika blog sobat dipasang read more nya. Tapi tidak juragan bahas karena rata-rata blogger sudah memasang read more-nya. Hmm, yang masih kurang ngerti silahkan Tanya melalui kolom komentar. Terima kasih sebelum dan sesudahnya.

Sunday, December 28, 2014

Osilasi



OSILASI PEGAS

A.    Tujuan
1.      Menentukan besar konstanta gaya sistem pegas
2.      Menentukan besar percobaan  gravitasi bumi dengan sistem pegas

B.    Alat dan Bahan
1.      Alat:
-          Statif
-          Penjepit
-          Penggaris
2.      Bahan:
-          Beban gantung
-          Pegas

C.     Dasar Teori
Getaran (oscillation) atau osilasi merupakan salah satu bentuk gerak benda yang cukup banyak dijumpai gejalanya. Contohnya, bandul jam yang berayun, piringan dalam jam beker yang memuntir, botol yang timbul tenggelam dalam air, balok yang digan­tung­kan pada sebuah pegas, dan senar gitar yang dipetik. Osilasi  juga dijumpai secara analogis pada rangkaian listrik yfang melibatkan induktor dan kapasitor. Dalam osilasi, sebuah benda melakukan gerak bolak-balik menurut lintasan tertentu melalui titik setimbangnya. Waktu yang diperlukan untuk melakukan satu gerakan bolak – balik dinamakan periode (dilambangkan dengan T, satuannya sekon [s])
Persamaan gerak osilasi  dapat diturunkan dari dua buah hukum gerak, yaitu Hukum II Newton dan Hukum Hooke. Coba pandang sebuah benda yang dikaitkan dengan sebuah pegas. Jika pegas tidak tertarik atau tertekan maka simpangan benda adalah nol (benda dalam titik keseimbangan). Jika pegas tertarik maka terdapat simpangan benda (misal bernilai positif). Pada saat itu pegas memberikan gaya kepada benda yang besarnya sebanding dengan simpangannya namun berlawanan arah dengan pergeseran benda. Kenyataan ini diungkapkan oleh Hooke dalam hukumnya yang berformulasi. (Sihotang, Albert 2012. )


Gerak (osilasi) harmonis sederhana dapat kita dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya getaran benda pada pegas dan getaran benda pada ayunan sederhana. Osilasi pada pegas terdapat dua macam, yaitu osilasi pada pegas yang dipasang secara horizontal dan osilasi pada pegas yang digantung secara vertikal. Berikut adalah contoh osilasi harmonis sederhana pada pegas yang digantung secara vertikal.
Osilasi pada pegas yang digantungkan secara vertikal
Pada dasarnya osilasi alias getaran dari pegas yang digantungkan secara vertikal sama dengan getaran pegas yang diletakan horisontal. Bedanya, pegas yang digantungkan secara vertikal lebih panjang karena pengaruh gravitasi yang bekerja pada benda.
Osilasi Harmonik
Pada pegas yang kita letakan horisontal (mendatar), posisi benda disesuaikan dengan panjang pegas alami. Pegas akan meregang atau mengerut jika diberikan gaya luar (ditarik atau ditekan). Nah, pada pegas yang digantungkan vertikal, gravitasi bekerja pada benda bermassa yang dikaitkan pada ujung pegas. Akibatnya, walaupun tidak ditarik ke bawah, pegas dengan sendirinya meregang sejauh x0. Pada keadaan ini benda yang digantungkan pada pegas berada pada posisi setimbang.
Berdasarkan hukum II Newton, benda berada dalam keadaan setimbang jika gaya total = 0. Gaya yang bekerja pada benda yang digantung adalah gaya pegas (F0 = -kx0) yang arahnya ke atas dan gaya berat (w = mg) yang arahnya ke bawah. Total kedua gaya ini sama dengan nol.
Jika kita meregangkan pegas (menarik pegas ke bawah) sejauh x, maka pada keadaan ini bekerja gaya pegas yang nilainya lebih besar dari pada gaya berat, sehingga benda tidak lagi berada pada keadaan setimbang (perhatikan gambar di bawah).
Total kedua gaya ini tidak sama dengan nol karena terdapat pertambahan jarak sejauh x; sehingga gaya pegas bernilai lebih besar dari gaya berat. Karena terdapat gaya pegas (gaya pemulih) yang berarah ke atas maka benda akan bergerak ke atas menuju titik setimbang. (lihat gambar di bawah ya).
Pada titik setimbang, besar gaya total = 0, tetapi laju gerak benda bernilai maksimum (v maks), sehingga benda bergerak terus ke atas sejauh -x. Laju gerak benda perlahan-lahan menurun, sedangkan besar gaya pemulih meningkat dan mencapai nilai maksimum pada jarak -x. Setelah mencapai jarak -x, gaya pemulih pegas menggerakan benda kembali lagi ke posisi setimbang (lihat gambar di bawah).
Demikian seterusnya. Benda akan bergerak ke bawah dan ke atas secara periodik. Dalam kenyataannya, pada suatu saat tertentu pegas tersebut berhenti bergerak karena adanya gaya gesekan udara.Semua benda yang bergetar di mana gaya pemulih F berbanding lurus dengan negatif simpangan (F = -kx), maka benda tersebut dikatakan melakukan gerak harmonik sederhana (GHS) alias Osilator Harmonik Sederhana (OHS)
.
Periode dan Frekuensi
            Getaran adalah gerak bolak-balik secara periodik melalui titik kesetimbangan. Selang waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu kali getaran disebut Periode (T) dalam sekon (s). Sedangkan frekuemsi (f) adalah banyaknya getaran yang dilalukan sebuah benda dalam satu sekon.
Periode getaran harmonik dirumuskan:
Keterangan :
T = periodik (s)
m= massa (g)
k= konstanta
Oleh karena hubungan antara periode dan frekuensi dirumuskan: T = 1/f    maka frekuensi getaran harmonik dapat ditentukan dengan rumus :

Dengan periode tersebut maka dapat dicari tetapan pegasnya, yaitu:

D.    Prosedur Kerja
1.       Gantungkan penggaris bersama pegas pada statif. Usahakan pegas tidak bersinggungan dengan penggaris.
2.      Ukur dan catat panjang awalnya ketika belum dibebani, usahakan hindari kesalahan paralak.
3.      Bebani pegas dengan beban gantung yang telah diketahui massanya. 
4.      Ukur dan catat pertambahan beban gantung dan panjang pegas pada keadaan itu.

E.Data Hasil Pengamatan
no
Beban(Kg)
F(N)
XY
X2
1
1
0,05
10
0,5
2,5x10-3
2
0,5
0,025
5
0,125
6,25x10-4
3
0,2
0,01
2
0,02
10-4
4
1,5
0,075
15
1,125
5,625x10-3
5
0,55
0,028
5,5
0,154
7,84x10-4

Jumlah( )
0,188
37,5
1,924
9,634x103

F.Perhitungan

1.      Perhitungan konstanta

2.      Perhitungan massa benda
-Perhitungan  dengan K rata-rata

3.Perhitungan slope dan intercept
Y=a+bx
SLOPE
Intercept
Perhitungan F  dengan menggunakan slope dan intercept
F= bx + a


H.Pertanyaan dan jawaban
1.Dalam eksperimen ini kita menggunakan model gerak harmonik ,apa yang dimaksud dengann gerak harmonik  bagaimana secara eksperimen gerakan harmonik ini dapat terjadi?
Jawab:

GERAK HARMONIS SEDERHANA
Gerak harmonis sederhana yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah getaran benda pada pegas dan getaran benda pada ayunan sederhana.
Gerak Harmonis Sederhana pada Ayunan
Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya maka benda akan diam di titik kesetimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan dilepaskan, maka beban akan bergerak ke B, C, lalu kembali lagi ke A. Gerakan beban akan terjadi berulang secara periodik, dengan kata lain beban pada ayunan di atas melakukan gerak harmonik sederhana.
Besaran fisika pada Gerak Harmonik Sederhana pada ayunan sederhana
Periode (T)  
Benda yang bergerak harmonis sederhana pada ayunan sederhana memiliki periode alias waktu yang dibutuhkan benda untuk melakukan satu getaran secara lengkap. Benda melakukan getaran secara lengkap apabila benda mulai bergerak dari titik di mana benda tersebut dilepaskan dan kembali lagi ke titik tersebut.
Pada contoh di atas, benda mulai bergerak dari titik A lalu ke titik B, titik C dan kembali lagi ke B dan A. Urutannya adalah A-B-C-B-A. Seandainya benda dilepaskan dari titik C maka urutan gerakannya adalah C-B-A-B-C.

2.Apa yang dimaksud dengan konstanta pegas?,(tuliskan satuan dan dimensi konstanta gaya pegas)
Jawab:
Konstanta pegas merupakan perbandingan jumlah gaya pegas dengan pertambahan panjang pegas,

Dimensi:



I.Analisis Data
                  Pada praktikum kali ini membahas mengenai konstanta pegas. Adapun tujuan pada praktikum kali ini adalah Menentukan besar konstanta gaya sistem pegas dan menentukan besar percobaan  gravitasi bumi dengan sistem pegas.  Gaya yang diperlukan untuk meregangkan sebuah pegas adalah menggunakan beban yang digantung. Semakin besar gaya maka pertambahan panjang pada pegas juga semakin besar.
Untuk menentukan konstanta, telah disediakan pegas yang menggantung pada statif. Pegas diberi beban beban yang berbeda-beda. Yaitu antara 0,5-1 kilogram, dengan 5 kali percobaaan. Setelah dilakukan hal tersebut catat selisih panjangnya(∆x) setelah dilakukan pengukuran kemusian dilakukan penghitungan konstanta Dengan menggunakan rumus F=K ∆x dan dihasilkan nilai yang berbeda-beda dari masing masing benda.
            Dalam percobaan ini didapatkan rata-rata konstanta sebesar 199,286 Kg/s2 .setelah data percobaan didapat maka dilakukan penghitungan untuk mencari nilai slope dan intercept setelah dilakukan penghitungan didapat nilai persamaan garis lurus(Y=bx+a) yaitu a=-0,034 dan b=200,37 ,setelah dilakukan penghitungan nilai F menggunakan rumus persamaan garis lurus dan dibandingkan dengan teori maka terdapat  % kesalahan sebesar 0,001
            Kemudian dilakuakan pembuktian dengan memasukkan nilai k rata rata pada rumus m.g=K∆x maka didapat massa benda 1 sebesar 0,996Kg dengan % Kesalahan sebesar 0,4 , kesalahan ini diakibatkan oleh ketidak telitian saat mengukur panjang ∆x pada benda 5 sehingga mempengaruhi konstanta rata-rata benda lain.
            Dari hasil pengamatan pada grafik dapat dianalisa bahwa besarnya gaya (N) berbanding lurus dengan perubahan panjang pegas (∆x) semakin besar nilai ∆x semakin besar juga N ,begitu juga sebaliknya.




J.Kesimpulan
Berdasarkan pada percobaan yang telah di lakukan, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa :
1.       Jika suatu pegas diberikan beban maka akan mengalami pertambahan panjang dan jika dilepas akan kembali kepanjang semula
2.     Semakin besar gaya yang dibebankan pada pegas maka semakin besar perubahan panjangnya(∆x)
3.     Nilai konstanta dapat dihitung dengan rumus
F=K.∆x
4.hasil dari konstanta pegas
      5.rumus persamaan garis lurus yang dipakai:




Daftar Pustaka



·         Zaida Drs., M.Si. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. FTIP. Universitas Padjadjaran.
·         Bagian Proyek Pengembangan Kurikulum. 2004. Getaran dan Gelombang. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Departemen Pendidikan Nasional.
·         Buku Petunjuk Praktikum Fisika Dasar I UST
·         Young Dan Freedman.Fisika Universitas Jilid1,Erlangga.JAKARTA:2002.
·         Umar,efrizon.2007.’kimia untuk SMA XI ipa”. ganesaExact : Jakarta




GAMBAR ALAT